Pengalaman berbisnis
by : andri yuzarli
Orang tua saya memiliki usaha bengkel mobil, yang dikelola oleh saya sendiri. Pada awalnya memang sulit untuk mengelola bengkel yang benar - benar baru saja dirintis. Halangan selalu saja berdatangan, namun saya tetap berusaha untuk memajukan bengkel ini. Dari sinilah saya mengetahui bagaimana berbisnis yang baik dan benar serta tidak melanggar etika dalam berbisnis. Memang cukup sulit, tetapi hasilnya sangat memuaskan. Orang tua saya selalu mengajarkan untuk berbisnis dengan cara yang baik, karen sesuatu yang baik akan berbuah baik pula. Sekarang alhamdulillah berkat kerja keras dan dorongan dari orang - orang yang saya sayangi, saya berhasil mengelola bengkel ini hingga maju seperti sekarang.
Artikel ditulis oleh :sjafri mangkuprawira | Desember 26, 2007
Etika bisnis tidak terbatas hanya mengetengahkan kaidah-kaidah berbisnis yang baik (standar moral) dalam pengertian transaksi jual beli produk saja. Etika juga menyangkut kaidah yang terkait dengan hubungan manajemen dan karyawan. Apa karakteristik yang lebih rinci dari masalah deviasi etika bisnis seperti itu di dalam perusahaan? Yang paling nyata terlihat adalah terjadinya konflik atasan dan bawahan. Hal ini timbul antara lain akibat ketidakadilan dalam penilaian kinerja, manajemen karir, manajemen kompensasi, dan sistem pengawasan dan pengembangan SDM yang diskriminatif. Semakin diskriminatif perlakuan manajemen terhadap karyawannya semakin jauh perusahaan menerapkan etika bisnis yang sebenarnya. Pada gilirannya akan menggangu proses dan kinerja bisnis perusahaan. Namun dalam prakteknya pembatasan sesuatu keputusan manajemen itu etis atau tidak selalu menjadi konflik baru. Hal ini karena lemahnya pemahaman tentang apa itu yang disebut etika bisnis, masalah etika, dan lingkup serta pendekatan pemecahannya.
Wujud dari masalah etika bisnis dapat dicirikan oleh adanya faktor-faktor: (1) berkaitan dengan hati nurani, standar moral, atau nilai terdalam dari manusia, (2) karena masalahnya rumit, maka cenderung akan timbul perbedaan persepsi tentang sesuatu yang buruk atau tidak buruk; membahagiakan atau menjengkelkan, (3) menghadapi pilihan yang serba salah, contoh kandungan formalin dalam produk makanan; pilihannya kalau mau dapat untung maka biarkan saja tetapi harus siap dengan citra buruk atau menarik produk dari pasar namun bakal merugi, dan (4) kemajemukan faktor-faktor yang harus dipertimbangkan; misalnya apakah perusahaan perlu menggunakan teknologi padat modal namun dilakukan PHK atau padat karya tetapi proses produknya akan kurang efisien.
Bentuk akibat penyimpangan etika bisnis internal perusahaan antara lain terjadinya ketegangan diametris hubungan atasan dengan bawahan. Seperti diungkapkan di atas hal ini terjadi karena ketimpangan antara lain dalam proses penilaian kinerja, standar penilaian, dan perbedaan persepsi atasan-bawahan tentang hasil penilaian kinerja. Selain itu ukuran atau standar tentang karir sering tidak jelas. Dalam hal ini pihak manajemen memberlakukan tindakan yang tidak adil. Mereka menetapkan nilai sikap, gaya hubungan kepada atasan, dan loyalitas kepada atasan yang tinggi lebih besar ketimbang nilai kinerja faktual karyawannya. Kasus lainnya adalah diterapkannya model nepotisme dalam penseleksian karyawan baru. Pertimbangan-pertimbangan rasional diabaikan. Termasuk dalam proses rekrutmen internal. Jelas saja mereka yang potensial tersisihkan. Pada gilirannya akan terjadi kekecewaan karyawan yang unggul dan kemudian keluar dari perusahaan.
Dari contoh-contoh di atas maka tampak pihak perusahaan lebih mengutamakan kepentingan meraih keuntungan ketimbangan menciptakan kepentingan karyawan secara adil.Untuk memperkecil terjadi penyimpangan penerapan etika bisnis maka perusahaan perlu (a) mengenali respon orang terhadap suatu masalah ketika dihadapkan pada sesuatu yang dilematis dan ketidak-konsistenan, dan (b) melihat etika bisnis dari resiko yang dihadapi seseorang apakah dengan keputusan personal ataukah keputusan sebagian besar orang lain ataukah pertimbangan keputusan berbasis kepentingan perusahaan yang lebih besar secara keseluruhan.
sumber :http://ronawajah.wordpress.com/2007/12/26/penyimpangan-etika-bisnis-internal/
Posted in : Etika Bisnis
Natrindo Telepon Seluler membantah semua tudingan yang dialamatkan kepadanya tentang pelanggaran etika bisnis dalam hal menyediakan smartphone BlackBerry Axis dalam kondisi unlocked.
"Kebijaksanaan yang diambil Axis sama sekali tidak melanggar ketentuan dan etika bisnis," sergah Head of Corporate Communication Axis, Anita Avianty, kepada detikINET, Kamis (2/7/2009).
Menurutnya, Research In Motion (RIM) selaku produsen prinsipal dari ponsel cerdas tersebut memberikan keleluasaan kepada carrier atau mitra operatornya untuk memilih kondisi smartphone BlackBerry yang mereka inginkan. Baik itu terkunci secara ekslusif untuk layanan satu operator saja (locked) maupun terbuka untuk semua (unlocked).
"Jadi, keputusan untuk locked atau unlocked smartphone BlackBerry lebih didasarkan pada pertimbangan bisnis masing-masing carrier," jelas Anita lebih lanjut.
Sebelumnya, Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat Informasi (LPPMI) sempat mengkritisi kebijakan yang diambil RIM kepada Axis mengenai penyediaan BlackBerry unlock.
Menurut Direktur Kebijakan dan Perlindungan Konsumen LPPMI Kamilov Sagala, kebijakan tersebut melanggar etika bisnis jika tidak equal treatment untuk semua mitra operator. Axis pun keberatan karena pihaknya termasuk yang disebutkan melanggar etika bisnis tersebut.
"Sebagai salah satu operator 3G dan GSM yang beroperasi di Indonesia, Axis selalu menjunjung tinggi etika bisnis serta memenuhi ketentuan yang diatur di dalam peraturan dan undang-undang yang berlaku di Indonesia," tandas juru bicara operator yang hampir seluruh sahamnya dikuasai asing ini.
sumber : http://www.detikinet.com/read/2009/07/02/115753/1157770/328/axis-bantah-langgar-etika-bisnis-blackberry
Posted in : Etika Bisnis
Kasus manipulasi laporan keuangan
Manipulasi laporan keuangan PT KAI
Dalam kasus tersebut, terdeteksi adanya kecurangan dalam penyajian laporan keuangan. Ini merupakan suatu bentuk penipuan yang dapat menyesatkan investor dan stakeholder lainnya. Kasus ini juga berkaitan dengan masalah pelanggaran kode etik profesi akuntansi.
Skandal Enron, Worldcom dan perusahaan-perusahaan besar di AS
Worldcom terlibat rekayasa laporan keuangan milyaran dollar AS. Dalam pembukuannya Worldcom mengumumkan laba sebesar USD 3,8 milyar antara Januari 2001 dan Maret 2002. Hal itu bisa terjadi karena rekayasa akuntansi.
Penipuan ini telah menenggelamkan kepercayaan investor terhadap korporasi AS dan menyebabkan harga saham dunia menurun serentak di akhir Juni 2002. Dalam perkembangannya, Scott Sullifan (CFO) dituduh telah melakukan tindakan kriminal di bidang keuangan dengan kemungkinan hukuman 10 tahun penjara. Pada saat itu, para investor memilih untuk menghentikan atau mengurangi aktivitasnya di bursa saham.
Kasus Product Recall
Kasus Tylenol Johnson & Johnson
Kasus penarikan Tylenol oleh Johnson & Johnson dapat dilihat sebagai bagian dari etika perusahaan yang menjunjung tinggi keselamatan konsumen di atas segalanga, termasuk keuntungan perusahaan. Johnson & Johnson segera mengambil tindakan intuk mengatasi masalahnya. Dengan bertindak cepat dan melindungi kepentingan konsumennya, berarti perusahaan telah menjaga trust- nya.
Kasus obat anti nyamuk Hit
Pada kasus Hit, meskipun perusahaan telah meminta maaf dan berjanji untuk menarik produknya, ada kesan permintaan maaf itu klise. Penarikan produk yang kandungannya bisa menyebabkan kanker tersebut terkesan tidak sungguh-sungguh dilakukan. Produk berbahaya itu masih beredar di pasaran.
Kasus Baterai laptop Dell
Dell akhirnya memutuskan untuk menarik dan mengganti baterai laptop yang bermasalah dengan biaya USD 4,1 juta. Adanya video clip yang menggambarkan bagaimana sebuah note book Dell meledak yang telah beredar di internet membuat perusahaan harus bergerak cepat mengatasi masalah tersebut.
Dari ketiga kasus di atas, Hit merupakan contoh yang kurang baik dalam menangani masalahnya. Paradigma yang benar yaitu seharusnya perusahaan memperhatikan adanya hubungan sinergi antara etika dan laba. Di era kompetisi yang ketat ini, reputasi baik merupakan sebuah competitive advantage yang harus dipertahankan. Dalam jangka panjang, apabila perusahaan meletakkan keselamatan konsumen di atas kepentingan perusahaan maka akan berbuah keuntungan yang lebih besar bagi perusahaan.
Dugaan penggelapan pajak
IM3 diduga melakukan penggelapan pajak
dengan cara memanipulasi Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai ( SPT Masa PPN) ke kantor pajak untuk tahun buku Desember 2001 dan Desember 2002. Jika pajak masukan lebih besar dari pajak keluaran, dapat direstitusi atau ditarik kembali. Karena itu, IM3 melakukan restitusi sebesar Rp 65,7 miliar.
750 penanam modal asing (PMA) terindikasi tidak membayar pajak dengan cara melaporkan rugi selama lima tahun terakhir secara berturut-turut. Dalam kasus ini terungkap bahwa pihak manajemen berkonspirasi dengan para pejabat tinggi negara dan otoritas terkait dalam melakukan penipuan akuntansi.
Manajemen juga melakukan konspirasi dengan auditor dari kantor akuntan publik dalam melakukan manipulasi laba yang menguntungkan dirinya dan korporasi, sehingga merugikan banyak pihak dan pemerintah. Kemungkinan telah terjadi mekanisme penyuapan (bribery) dalam kasus tersebut.
Pihak pemerintah dan DPR perlu segera membentuk tim auditor independen yang kompeten dan kredibel untuk melakukan audit investigatif atau audit forensik untuk membedah laporan keuangan dari 750 PMA yang tidak membayar pajak. Korporasi multinasional yang secara sengaja terbukti tidak memenuhi kewajiban ekonomi, hukum, dan sosialnya bisa dicabut izin operasinya dan dilarang beroperasi di negara berkembang.
Etika terhadap komunitas masyarakat
Tindakan Kejahatan Korporasi PT. Lapindo Brantas (Terhadap Masyarakat dan Lingkungan Hidup di Sidoarjo, Jawa Timur)
Telah satu bulan lebih sejak terjadinya kebocoran gas di areal eksplorasi gas PT. Lapindo Brantas (Lapindo) di Desa Ronokenongo, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo. Kebocoran gas tersebut berupa semburan asap putih dari rekahan tanah, membumbung tinggi sekitar 10 meter.
Semburan gas tersebut disertai keluarnya cairan lumpur dan meluber ke lahan warga. tak kurang 10 pabrik harus tutup, 90 hektar sawah dan pemukiman penduduk tak bisa digunakan dan ditempati lagi, demikian juga dengan tambak-tambak bandeng, belum lagi jalan tol Surabaya-Gempol yang harus ditutup karena semua tergenang lumpur panas.
Perusahaan terkesan lebih mengutamakan penyelamatan asset-asetnya daripada mengatasi soal lingkungan dan social yang ditimbulkan. Namun Lapindo Brantas akhirnya sepakat untuk membayarkan tuntutan ganti rugi kepada warga korban banjir Lumpur Porong, Sidoarjo. Lapindo akan membayar Rp2,5 juta per meter persegi untuk tanah pekarangan beserta bangunan rumah, dan Rp120.000 per meter persegi untuk sawah yang terendam lumpur.
Etika terhadap buruh dan pekerja
BenQ, Kasus Pailit Dalam Ekonomi Global
Merjer bisnis telepon genggam perusahaan BenQ dan Siemens menjadi BenQ-Mobile awalnya bagai angin harapan, terutama bagi para pekerja pabrik di Jerman. Namun karena penjualan tidak menunjang dan banyak produk yang dipulangkan oleh pembelinya karena bermasalah, akibatnya dua pabrik BenQ, di Meksiko dan Taiwan, terpaksa ditutup. Karena itu BenQ melakukan restrukturisasi dan mem-PHK sejumlah pekerja.Hal ini sangat merugikan pihak buruh dan karyawan. Para pekerja merasa hanya dijadikan bahan mainan perusahaan yang tidak serius.
sumber : http://insidewinme.blogspot.com/2007/12/kasus-etika-bisnis-perusahaan.html
http://absa.blog.binusian.org/2009/12/30/kasus-etika-bisnis-perusahaan/
Posted in : Etika Bisnis
Dalam pencarian panjang anda dalam mencari peluang berbisnis internet dari rumah, anda mungkin menemukan banyak bisnis yang menjanjikan seperti mendapatkan $2000 dalam seminggu, $1000 dalam sebulan, atau anda mungkin menjumpai banyak program yang berbeda yang menjanjikan anda uang tanpa melakukan usaha apapun.
Berdasarkan hal diatas, saya akan membawa anda ke dalam tips menjalankan bisnis internet dari rumah untuk membantu anda menghasilkan uang dari rumah:
1. Search Engine Optimization (Optimasi Mesin Pencari) – SEO adalah sebuah kata yang mengandung kekuatan yang akan membuat mesin pencari menemukan dan menentukan ranking halaman website toko gps anda. Menentukan SEO halaman web anda, dan lebih penting lagi homepage anda, akan membuat ranking anda lebih tinggi di search engine toko gps.
2. Uang ada dalam daftar opt-in anda. Daftar opt-in toko gps anda bukanlah sesuatu yang paling penting, anda bisa menghasilkan uang tanpa daftar opt-in, namun jika anda bisa menggunakannya juga, maka anda perlu membangun daftar opt-in anda. Daftar opt-in anda adalah prospek anda, anda perlu membangun hubungan dengan mereka, dan daftar opt-in adalah cara terbaik untuk mengirimkan penawaran ke prospek anda, dan mempromosikan bisnis internet anda.
3. Artikel marketing adalah cara gratis untuk mempromosikan bisnis internet dari rumah dan menghasilkan uang darinya cthnya di toko gps. Menulis artikel dan menyebarkannya ke artikel direktori adalah salah satu langkah yang penting, langkah ini akan membantu membangun daftar anda dan membuat ranking anda akan lebih tinggi di mesin pencari. Artikel anda harus ditulis secara professional dan menarik jika anda ingin pembaca anda membacanya sampai habis, kemudian bagian yang paling penting dari artikel anda adalah kotak sumber, ini adalah signature dari artikel anda dan tempat untuk meletakkan link ke bisnis internet dari rumah milik anda.
4. Buat blog tentang bisnis internet dari rumah seperti artikel marketing toko gps. Blogging bisa membantu anda mempromosikan bisnis rumahan anda juga toko gps.Perbedaannya adalah kalau blog lebih bersifat pribadi, posting anda bisa pendek atau panjang, anda bisa membuat penawaran dan merekomendasikan produk anda ke pembaca anda, blog anda adalah tempat untuk membangun hubungan dengan pembaca anda, secara lebih pribadi, pembaca anda dapat belajar untuk mengenal anda dan juga bisnis anda.
5. Beritahu mereka kalau anda tidak pernah menyembunyikan diri anda, beri kesempatan pada pembaca dan prospek anda untuk mengetahui siapa anda, anda tidak perlu menceritakan kisah kehidupan anda, namun dengan membuat biografi singkat juga sudah cukup menyenangkan, buatlah secara umum, siapa anda, apa yang membuat anda mulai mengerjakan bisnis internet dari rumah, letakkan foto diri anda di website dan blog, orang lebih menyukai siapa orang yang berada di balik kata-kata yang anda tuliskan. Seperti yang anda lihat berbisnis internet di rumah sangatlah keras toko gps, ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk menghasilkan uang dengan bekerja dari rumah, namun itu juga bisa menyenangkan, jika anda melakukannya secara benar. Kunjungi website saya untuk menemukan lebih banyak lagi tips berbisnis internet dari rumah.
article source :http://id.shvoong.com
Posted in : Etika Bisnis
Etika (Yunani Kuno: "ethikos", berarti "timbul dari kebiasaan") adalah cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab.
Etika terbagi menjadi tiga bagian utama: meta-etika (studi konsep etika), etika normatif (studi penentuan nilai etika), dan etika terapan (studi penggunaan nilai-nilai etika).
sumber :http://id.straightworldbank.com/wiki/Etika
Posted in : Etika Bisnis
Tanggung-jawab sosial dimana bisnis diharapkan memberikan arti bagi komunitas pada umumnya, khususnya ditempat bisnis berada atau memiliki kepentingan. Misalnya tumpahan minyak Exxon Mobil. Sudah menjadi tanggung-jawab bisnis untuk melindungi kepentingan orang banyak, hewan dan lingkungan dimana sumber digunakan. Karena penanganan isu yang tidak tepat, maka hubungan masyarakat menjadi mimpi buruk perusahaan. Saat ini Exxon telah diperintahkan untuk membersihkan area yang semestinya dijaga dari kerusakan. Ketidakpedulian etika bisnis dalam kasus ini, akan mengakibatkan citra negatif perusahaan di masyarakat dan tuntutan hukum.
• Isu terkait tanggung-jawab perusahaan dengan pemegang saham. Ini adalah area dengan regulasi yang ketat namun memerlukan campur tangan pemerintah, dikarenakan praktek tidak etis yang dilakukan oleh perusahaan di masa lalu. Konsep meningkatkan nilai pemegang saham adalah bagian dari prinsip dasar perusahaan dan jika etika bisnis tidak digunakan, bisnis akan runtuh karena tekanan dari pemegang saham.
• Negosiasi dan kerjasama antar perusahaan.Seringkali rival dalam bisnis memburuk karena jumlah uang dan ego yang mengendalikan mereka. Pengambilalihan yang kasar dan spionase bisnis adalah beberapa contoh perilaku tidak etis dalam dunia bisnis. Jika ditemukan, perilaku ini dapat dikenakan hukuman oleh hukum atau opini publik . Agar permainan adil dan menjaga minat konsumen, pemerintah mengatur kerjasama yang dilakukan oelh perusahaan. Microsoft menjadi target penyalahgunaan dan kemarahan karena teknik monopoli bisnisnya. Meskipun hal tersebut tidak menenggelamkan raksasa IT, banyak yang mengatakan, akan menghadapi tekanan jangka panjang. Pemerintah juga sudah turun tanggan untuk memastikan bisnis lainnya dan konsumen tidak dirugikan.
• Perlindungan pemegang saham. Setiap usaha memiliki pemegang saham disamping pemiliknya - karyawan dan publik. Bisnis harus memastikan hak dan kepentingan kelompok in dilindungi dengan baik. Keributan dan kondisi kerja karyawan yang buruk di Wal-Mart mengakibatkan pandangan negatif pada departmen store besar tersebut. Ini mengakibatkan kompetisi dan rival memiliki peluang untuk mengambil alih saat perusahaan sedang sibuk mengendalikan kerusakan.
• Dasar praktek bisnis sebuah perusahaan. Kontrak dibawah tangan, penggunaan produk yang tidak standar, menyebarnya informasi produk yang salah, memperkerjakan karyawan ilegal dengan upah dibawah minimum, dsb menunjukkan perusahaan dijalankan dengan tidak etis dan bukan tempat kerja atau penyedia jasa yang bermutu.
Oleh: William King
Article Source:
http://www.bestmanagementarticles.com
http://http://www.pengusahamuslim.com/strategi-bisnis/17-strategi-bisnis/298.pdf
Posted in : Etika Bisnis
ayo kawan - kawan kita lihat dan pahami arikel di bawah ini
Etika Bisnis mulai dilupakan akhir-akhir ini. Padahal etika bersumber dari etika umum, dan dengan sendirinya juga terkait dengan etika-etika lainnya, yaitu etika pemerintahan dan etika profesi (akuntan, pengacara). Apalagi etika tidak terlepas dari hukum, karena sebagian dari standar moralitas dituangkan secara resmi dalam hukum. Jika hukum lentur dan standar moralitas yang ada tidak lagi mampu ditegakkan, maka sebagaimana halnya etika pemerintahan dan etika profesi, etika bisnis akan sulit untuk ditegakkan.
Etika dapat dikatakan sebagai mekanisme internal baik di tingkat pribadi maupun dalam kelompok, yang harus diperkuat kontrol eksternal oleh pihak lain, yang dalam sistem sosial berfungsi sebagai kelompok penekan. Keinginan untuk mengumpulkan keuntungan sebanyak-banyaknya membuat sebagian pengusaha kita mulai meninggalkan etika bisnis.
Suatu organisasi bisa bertahan panjang bukan dibentuk oleh manajemen yang hebat, tidak juga oleh orang-orang yang hebat, ataupun sistem, melainkan dibangun oleh kekuatan nilai-nilai (values). Corporate culture selalu menekankan bottom up, menggali segala sesuatu mulai dari bawah, bukan dari atas ke bawah. Dengan demikian, semua orang harus ditanya apa yang sebenarnya mereka inginkan. Corporate culture itu seperti puncak gunung es, yang tampak hanyalah yang di atas berupa simbol-simbol seperti logo, cara berpakaian. Padahal, yang harus dibangun adalah yang di bawah, yang tidak kelihatan, yaitu nilai-nilai baru. Manusia itu berkomunikasi secara simbolik, simbol sebagai identitas.
Sesungguhnya, banyak perusahaan besar telah mengambil langkah yang tepat ke arah penerapan prinsip-prinsip etika bisnis, kendati prinsip yang dianut bisa beragam. Namun, keinginan untuk mengumpulkan keuntungan sebanyak-banyaknya membuat sebagian pengusaha kita mulai meninggalkan etika bisnis. Apakah hal ini akan kita biarkan begitu saja, yang pada akhirnya menciptakan jurang yang lebih lebar antara si kaya dan si miskin dan pastinya akan memunculkan masalah sosial yang membahayakan kehidupan.
Sumber: http://www.ethics.ws/
Posted in : Etika Bisnis
Menurut survey yang penulis lakukan terhadap seluruh client - client,penulis bertanya kepada mereka:
Apa yang faktor terbesar yang mendorong anda untuk membeli sebuah produk bisnis online?
Dan jawaban mereka yang terbanyak ada di 2 hal:
1. Kualitas produk
2. Pelayanan yang baik dan cepat
Ternyata 2 hal tersebut di atas yang paling banyak dicari oleh kebanyakan konsumen.
Sekarang kita berbicara mengenai PELAYANAN
Bagaimana cara terbaik dalam memberikan pelayanan kepada konsumen?
Yang sudah saya lakukan selama ini adalah:
1. Langsung memberikan respon cepat terhadap email dan sms yang ada
Jangan menunda,jika ada client anda yang membutuhkan bantuan,langsung segera di tangani.Kecuali jika anda tidak sedang dirumah,misalkan sedang berpergian,jika hp anda bisa di gunakan untuk email,anda segera menjawab pesan mereka,bahwa untuk saat ini lagi tidak dirumah,jadi belum bisa memberikan pelayanan yang maksimal.
Sikap anda yang seperti itu akan membuat client merasa sangat dihargai.Dan itu merupakan nilai plus untuk anda dan produk anda.
2. Sering-seringlah menyapa client anda terlebih dahulu
Ini juga merupakan hal yang sering saya lakukan,saya sering menyapa client saya terlebih dahulu,walaupun mungkin hanya sekedar menanyakan kabar,tapi sebenar nya itu bisa berarti lebih buat client.Mereka akan merasa dekat dengan kita.
3. Bersikap lapang dada
Jika anda mendapatkan kritik dari client,walaupun itu adalah kritik yang sangat pedas,terimalah dengan perasaan terbuka,jangan marah-marah,karena jika mereka memberikan kritik kepada kita,berarti masih ada yang kurang terhadap pelayanan dan sistem yang kita lakukan.Segera lakukan perbaikan agar kedepan nya hal seperti itu tidak terjadi lagi.
Saya pernah memberikan kritik kepada salah satu produk bisnis yang saya ikuti,saya ajukan keluhan-keluhan saya,pada awal nya mereka menjawab dengan baik,tapi lama-lama mereka tidak melayani kita lagi,email dari kita pun tidak ada yang di balas.Saya hanya berpikir : “ah orang seperti ini kok bisa ya jadi admin”
Jangan sampai hal tersebut terjadi pada anda,jangan ada konsumen yang berpikir seperti itu kepada anda.
Dari artikel di atas tentang 3 sikap pelayanan yang baik, saya setuju karena dalam berbisnis alangkah baiknya kalau kita selalu berusaha untuk memuaskan konsumen. Terima kasih buat artikelnya.
sumber :http://www.blogaffiliates.co.cc/2008/12/etika-bisnis-3-sikap-pelayanan-yang.html
Posted in : Etika Bisnis
Dalam kita menjalankan bisnis apapun,tak terkecuali dalam bisnis online atau bisnis affiliasi,tentu ada nya yang namanya etika bisnis.
Apa itu etika bisnis?
etika adalah suatu aturan yang lebih ke arah sikap kita dalam berbisnis.Di sini kita berbicara lebih sering berbicara mengenai “pantas atau tidak” apa yang sudah kita lakukan selama ini dalam menjalani bisnis kita.
Karena blog ini khusus berbicara megenai salah satu cabang bisnis online,yaitu bisnis affiliasi,maka kita sekarang akan berbicara mengenai etika dalam berbisnis affiliasi.
Menurut pengalaman saya,ada beberapa etika bisnis yang cukup penting yang harus kita taati dalam menjalankan bisnis affiliasi,diantara nya KEJUJURAN.
Ya pada artikel kali ini kita akan berbicara mengenai KEJUJURAN
Jika kita sekarang berprofesi sebagai pengelola produk bisnis,jika ada orang yang bertanya mengenai produk anda,maka jawablah dengan jujur.Jangan membohongi client.Begitu juga dengan sales letter anda.
Jadi jika kita bicara etika bisnis terutama mengenai kejujuran,semua dikembalikan kepada diri kita masing-masing,pengen cepet kaya dengan cara berbohong, kaya secara bertahap dengan cara yang jujur :)
sumber :http://www.blogaffiliates.co.cc/2008/12/etika-bisnis-kejujuran-dalam-berbisnis.html
saya setuju sama artikel ini,sebab segala sesuatu yang baik harus dimulai dengan sesuatu yang baik juga. Seperti berbisnis,apabila kita lakukan dengan kejujuran, hasilnya juga akan baik dan juga halal. Terima kasih buat artikelnya.sangant bermanfaat.:)
Posted in : Etika Bisnis
oleh :MUSTAFA KAMAL ROKAN
Semua jenis transaksi dalam bisnis hendaklah didasari oleh prinsip-prinsip yang menjadi dasar dan patokan. Salah satu prinsip bisnis Islam adalah prinsip ilahiyah (prinsip ketuhanan). Prinsip ini sangat penting dalam mewarnai prilaku pelaku bisnis. Dalam Islam, semua aktivitas termasuk bisnis yang dilakukan bukan hanya pada dimensi duniawi yang berarti berkaitan dengan untung rugi saja.
Namun, lebih dari itu, hubungan bisnis dalam Islam adalah manifestasi dari ibadah kepada Allah Swt. Sudah menjadi adagium umum di masyarakat, jika tidak bisa menipu atau atau bermain “kotor” akan tersingkir dari dunia bisnis. Dengan kata lain, seorang pebisnis tidak bisa “lepas” dari prilaku kotor, tipu muslihat dan semacamnya, jika jujur maka akan terbujur.
Paradigma seperti ini tampaknya sudah menjadi “kesepakatan” masyarakat kita. Memang harus diakui karena bisnis berkaitan dengan uang maka peluang dan godaan untuk melakukan penipuan dan kebohongan sangat terbuka lebar. Karenanya, Rasulullah bersabda “pedagang yang jujur akan bersamaku di surga”.
Dalam hal ini, telah terjadi pemilahan orientasi seorang pedagang dengan membedakan antara kehidupan dunia dengan akhirat. Kehidupan dunia harus dikejar dengan cara-cara keduniaan, sedangkan kehidupan akhirat diperoleh dengan aktivitas ibadah dalam arti sempit (shalat, puasa, zakat dan haji).
Padahal, Islam tidak memandang aktivitas bisnis hanya dalam tataran kehidupan dunia an sich, sebab semua aktivitas dapat bernilai ibadah jika dilandasi dengan aturan-aturan yang telah disyariatkan Allah. Dalam dimensi inilah konsep keseimbangan kehidupan manusia terjadi, yakni menempatkan aktivitas keduniaan dan keakhiratan dalam satu kesatuan yang tidak terpisahkan.
Etika bisnis adalah tuntutan yang harus dilaksanakan oleh pelaku bisnis dalam menegakkan konsep keseimbangan ekonomi. Jika saja pengambilan keuntungan berlipat-lipat adalah sebuah kesepakatan pelaku ekonomi, bukankah hal ini menjadikan supply-demand tidak seimbang, pasar bisa terdistorsi dan seterusnya.
Nah, betapa indahnya jika sistem bisnis yang kita lakukan dibingkai dengan nilai etika yang tinggi.Etika itu akan membuang jauh kerugian dan ketidaknyamanan antara pelaku bisnis dan masyarakat. Lebih dari itu, bisnis yang berdasarkan etika akan menjadikan sistem perekonomian akan berjalan secara seimbang. Wallahualam.
Penulis adalah Dosen hukum Bisnis Fak. Syariah IAIN SU dan STIH Graha Kirana Medan.
sumber :http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=71337:etika-bisnis-di-pasar-tradisional&catid=33:artikel-jumat&Itemid=98
kesimpulan :
menurut saya memang sistem bisnis yang kita lakukan juga harus memiliki etika,,karena dalam berkelakukan pun harus beretika. Apalagi bisnis yang menyangkut orang banyak. Terima kasih untuk tulisannya karena dapat membuka mata kita tentang yang terjadi di sekitar kita.
Posted in : Etika Bisnis
oleh :MUSTAFA KAMAL ROKAN
Etika bisnis dalam Islam
Islam telah mensyariatkan etika yang rapi dan apiks dalam aktivitas bisnis. Etika bisnis akan membuat masing-masing pihak merasa nyaman dan tenang, bukan saling mencurigai. Etika bisnis dalam Islam telah dituangkan dalam hukum bisnis Islam yang biasa disebut dengan muamalah. Aktivitas ekonomi yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia mempunyai aturan-aturan tertentu, sebut saja aturan dalam hal jual beli (ba’iy), pinjam meminjam (ariyah), utang mengutang, berinvestasi (mudharabah), kerjasama bisnis (musyarakah), menggunakan jaminan (rahn), pengalihan utang (hiwalah) dan masih banyak jenis transaksi lainnya.
Demikian juga perbuatan yang dilarangan dalam bisnis seperti praktik riba dengan segala macam bentuknya, penipuan, ketidakjelasan (gharar), gambling (maysir) dan juga monopoli (ihtikar). Dalam hal tawar menawar jual beli, betapa indahnya jika dibungkus dengan etika bisnis. Jika seorang pedagang menjelaskan harga pokok sebuah sepatu dengan harga tertentu dan mengambil keuntungan dengan bilangan tertentu dengan mempertimbangkan biaya transportasi, sewa tempat dan seterusnya, maka tidaklah mungkin pembeli merasa keberatan dengan harga yang ditawarkan.
Dengan demikian, tidak terjadi spekulasi antara penjual dengan pembeli dalam tawar menawar, lebih dari itu terjadi hubungan persaudaraan yang indah antara penjual dan pembeli, sebab keduanya saling membutuhkan dan merasa terbantu. Bukan sebaliknya, terjadi kecurigaan dan bahkan tak jarang penipuan dalam rangka mencari keuntungan dan kesempatan.
Betapa indahnya cara Rasulullah Saw. menjajakan barang dagangannya dengan memilah jenis barang berdasarkan kualitas dengan menetapkan harga sesuai dengan kualitas barang. Tidak ada kualitas dan harga barang yang ditutupi Rasulullah Saw. Semuanya berdasarkan harga yang wajar sesuai dengan kualitas barang yang biasa kita sebut dengan product liability.
Rasulullah selalu menunjukkan dan menjelaskan kualitas bahkan cacat sebuah barang yang disesuaikan dengan harga. Maka, tak heran para pembeli merasa senang dan nyaman, tak hanya itu barang dagangannya juga laku keras dan beliau meraup untung yang berlipat dengan etika dagang yang agung.
sumber :http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=71337:etika-bisnis-di-pasar-tradisional&catid=33:artikel-jumat&Itemid=98
Posted in : Etika Bisnis
oleh MUSTAFA KAMAL ROKAN
Suatu hari saya berkeinginan membeli sepatu di pasar “emperan sepatu” yang berada di pinggir jalan raya. Saat ini, untuk membeli sepatu mudah sekali, sebab penjual sepatu yang terletak jalan utama di Medan “berjejeran” sepatu dengan segala merek dan jenisnya.
Dengan memilah dan memilih sepatu yang beragam itu, akhirnya saya menjatuhkan pilihan pada merek tertentu. Seperti pembeli lainnya, kalimat pertama yang terlontar dari mulut saya adalah “kalau yang ini berapa? Seketika saja penjual menyebutkan harga sepatu yang saya pilih itu,“ yang ini harganya Rp. 125.000 rupiah”, namun diiringi kalimat “tapi bisa kurang kok pak”.
Tak ayal lagi, sayapun berfikir keras untuk menebak dan menawar dengan harga yang pas sekaligus wajar. Harga yang pas dan wajar adalah harga yang jangan “kena tipu sekali” sehingga rugi, dan juga “tidak kerendahan sekali” sehingga menjadi malu.
Saya pun bingung, sebab tak terbiasa berbelanja di tempat itu. Akhirnya, saya mengajak penjual sepatu itu untuk menyebutkan berapa harga pokok sepatu itu, dan berapa ia mengambil untung. Dengan serta merta, si penjual mengatakan “wah mana bisa, sekarang sulit orang percaya dengan sistem seperti itu”.
Penulis coba meyakinkan si penjual, “bilang saja berapa harga sebenarnya dan mengambil untung berapa, pasti saya bayar, yang penting jujur”. Karena si penjual berpakaian jilbab, saya sampaikan “begitulah Rasulullah berdagang dahulu.” Akhirnya, dengan setengah berbisik (karena takut terdengar pemilik toko dan pembeli lainnya) si penjual pun menyebutkan angka tertentu dan saya pun membayar sepatu itu.
Kondisi “tawar menawar” seperti ini adalah hal yang hampir umum terjadi di pasar terutama pada pasar tradisional. Kondisi seperti ini jelas tak mengenakkan, baik bagi si penjual dan juga si pembeli. Mengapa? Bagi si penjual, ia akan berusaha mengelabui si pembeli dan tak jarang harus membumbui kata pemanis yang penuh kebohongan dalam rangka meyakinkan si pembeli.
Sering kali harga satu jenis barang dinaikkan dengan berkali lipat, sehingga sulit menebak berapa harga aslinya. Sedangkan bagi si pembeli selalu merasa tidak nyaman, jika ia tidak mengetahui harga pasar sebuah barang maka ia akan menawar dan membeli barang dengan sangat mahal, tak jarang hingga tiga atau empat kali lipat dari harga pokok. Intinya harus pandai-pandai menawar yang diselingi dengan saling curiga.
Fenomena ini juga menimbulkan berbagai intrik baik dari si penjual maupun pembeli. Bagi si penjual, bahasa yang digunakan selalu meyakinkan yang kadang dibumbui
dengan kebohongan, misalnya “harga pokokpun belum kembali”, “wah, itu jauh dari harga” dan seterusnya, yang kesemuanya dalam rangka meyakinkan si pembeli. Sedangkan bagi si pembeli, bahasa yang muncul terkadang merayu atau juga memaksa “ngemop” dan tak jarang dengan “pura-pura pergi”, jika si penjual memanggilnya lagi maka berarti harga masih bisa ditawar, jika tidak, berarti memang benar harga barang tersebut demikian, sehingga tidak dapat ditawar lagi.
sumber :http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=71337:etika-bisnis-di-pasar-tradisional&catid=33:artikel-jumat&Itemid=98
Posted in : Etika Bisnis