Kasus : MONEY GAME BERMUNCULAN oleh Linda T Silitonga
Sumber : Bisnis Indonesia ( kamis, 14 September 2006 )

Soal Diskusi :

1. Setujukah anda dengan bisnis Money Game Diatas.Uraikan argument anda!

Jawab:
Tidak Setuju, Karena Bisnis Money Game tersebut berpegangan pada keuntungan atau komisi yang ditawarkan kepada para Anggotanya. Pada akhirnya para anggotanya mengalami kerugian karna biasanya praktik ini sebatas kamuflase. Pemberian komisi kepada anggota bukan dari hasil penjualan barang melainkan dari jumlah uang yang disetor para anggota pada awal mereka terlibat pada bisnis ini. Dapat dikatakan Bisnis ini Rentan Penipuan, sehingga kita perlu hati-hati dalam berbisnis.

2. Evaluasilah Argumen pihak yang terkait dengan bisnis ini.

Jawab :
Dalam kasus ini, pihak yang terkait langsung dalam pemberiaan izin yaitu Departemen Perdagangan yang diwakili oleh KASUBDIT Kelembagaan dan usaha perdagaan Muhammad Tarigan. Dalam hal ini dia menjelaskan bahwa pelaku usaha Money Game sudah banyak jumlahnya, namun pihaknya tidak dapat menindak lanjuti taktik Money Game tersebut karena usaha mereka bukan usaha yang diatur Departemen Perdagangan.Pihak terkait lainya yaitu Ketua Asosiasi Penjualan langsung Indonesia ( APLI ) Helmi Attamimi menyebutkan Organisasinya berupaya melaporkan pada Departemen Perdagangan jika ada usaha MLM yang disalah gunakan sebagai bisnis Money Game.

3. Evaluasilah Mengapa bisnis Money Game tumbuh subur di Indonesia.

Jawab :
Para pendirinya menawarkan komisi yang mengiurkan dari hasil penjualan apalagi jaman sekarang banyak pengangguran dan ingin mendapatkan uang secara instant. Sehingga banyak kalangan menengah yang tergiur keuntungan tanpa memikirkan akibatnya.

4. Haruskah bisnis ini Dilarang. Jelaskan argument Anda dari sudut pandang bisnis sebagai profesi yang luhur.

Jawab :
Bisnis ini tak seharusnya dilarang hanya karna segelintir orang yang menyalahgunakan untuk meraih keuntungan pribadi. Binis merupakan kegiatan yang mendatangkan keuntungan bagi masyarakat dah dapat meningkatkan kesejahterahan masyarakat.jadi apapun jenis bisnisnya yang terpenting kita tetap memegang factor penting, yaitu etika dalam berbisnis.

5. Bagaimana pandangan anda terhadap prinsip etika bisnis ( what is legal is etical ).

Jawab :
Kurang Setuju mengenai pandangan tersebut. Karna, dalam beretika itu mencakup keseluruhan dari perilaku dan lain sebagainya. Misalnya saja kesabaran, dalam berbisnis tentunya harus sabar dalam segala hal misalnya melayani pelanggan yang kurang koorporatif. Jadi kesabaran juga factor penting dalam beretika meskipun tidak diatur UU mengenai kesabaran. Alangkah baiknya kita menjunjung tinggi kesabaran agar antara pebisnis dan konsumen dapat saling menghargai.